Mengajarkan Anak Dua Bahasa Sejak Dini
Cara Mengajarkan Anak Dua Bahasa Sejak Dini
Mama, berikut adalah cara-cara
Mengajarkan Anak Dua Bahasa Sejak Dini yang telah dibuktikan melalui
penelitian.
Dalam dunia yang semakin global dan
beragam, kemampuan untuk berbicara lebih dari satu bahasa menjadi keterampilan
yang diinginkan setiap orangtua pada anaknya.
Terutama karena bilingual dianggap
dapat memberikan keuntungan sosial, ekonomi, dan intelektual.
Sejak masuk usia sekolah, anak mulai
diajarkan Bahasa Inggris, dan kemudian diikuti ekstrakulikuler atau kursus
bahasa tambahan seperti Mandarin, Jepang, Perancis, dan lain-lain.
Namun mengajarkan anak dua bahasa
tak hanya dapat dimulai saat memasuki usia sekolah saja lho Mam.
Jika Mama ingin membesarkan anak
dengan dua bahasa, berikut beberapa saran berbasis penelitian tentang cara
sukses mengajarkan anak bahasa bilingual.
Meningkatkan kuantitas bahasa
Dilansir dari Psychology Today,
jumlah masukan linguistik yang diterima anak-anak di setiap bahasa mereka
memprediksi perkembangan kosa kata dan tata bahasa.
Sebuah studi pada jurnal
Developmental Science di tahun 2008 mengatkan bahwa semakin kaya inputnya maka
semakin tinggi kemungkinan akuisisi bahasa yang berhasil.
Misalnya, anak yang mendengar banyak
kata, memiliki ukuran kosakata yang lebih besar. Maka dari itu, hindari
meremehkan kekuatan memberikan anak dua bahasa secara konsisten.
Memasukan Bahasa Inggris dalam
percakapan sederhana sehari-hari, seperti “thankyou”, “sorry”, “please”, dapat
mulai dilakukan sejak dini. Kosa kata dapat ditingkatkan sesuai bertambahnya
usia anak.
Meningkatkan kualitas pembelajaran berbahasa anak
Kualitas masukan linguistik juga
mempengaruhi hasil bahasa anak-anak.
Sebuah studi berjudul “Child-Care
Effect Sizes for the NICHD Study of Early Child Care and Youth Development”
mengatakan :
“memiliki interaksi tatap muka yang
merangsang dengan pengasuh sangat penting dalam membantu anak dalam memperoleh
bahasa.”
Misalnya, membacakan buku untuk anak
dapat mendukung perkembangan bahasa, sedangkan paparan bahasa melalui televisi
tidak.
Sebuah penelitian dalam jurnal
Infant Behavior and Development di tahun 2013 juga mengatakan bahwa penayangan
televisi berkualitas rendah dikaitkan dengan skor kosa kata yang lebih rendah,
pada anak bilingual.
Dengan kata lain, fokuskan lebih banyak
waktu tatap muka dan pilihlah tayangan televisi anak-anak yang mendidik atau
berkualitas tinggi.
Mintalah bantuan keluarga teman
Menurut Psychology Today,
berinteraksi secara teratur dengan banyak penutur berbeda dari dua bahasa dapat
membantu anak dalam meningkatkan kemahiran dwibahasa, karena anak juga senang
dihadapkan pada lebih banyak keragaman.
Dengan kata lain, berinteraksi
dengan anggota keluarga besar, kakek-nenek, dan teman-teman yang berbicara
bahasa lain dapat memberikan manfaat lebih bagi perkembangan anak yang ingin
diajarkan dua bahasa.
Pilih strategi yang paling cocok untuk anak
Ada banyak cara berbeda untuk
mengajarkan anak pada dua bahasa, tergantung pada lingkungan keluarga.
Meskipun tidak ada pendekatan
tunggal yang diidentifikasi sebagai yang terbaik, beberapa telah ditemukan
mendukung pengembangan dwibahasa pada anak.
Misalnya, ada pendekatan "satu
orang satu bahasa", yang umum digunakan oleh dua orangtua dengan
berbicara bahasa berbeda (contoh: Mama berbicara satu bahasa, Papa berbicara
bahasa lain).
Dalam pendekatan umum lainnya,
seorang anak dihadapkan pada satu bahasa di rumah dan bahasa kedua di sekolah.
Strategi yang berbeda mungkin dapat
dilakukan seperti berbicara dengan anak dalam bahasa yang berbeda setiap hari
dalam seminggu.
Mama juga dapat mengembangkan
strategi sendiri, seperti misalnya membiarkan anak menonton film favoritnya
jutaan kali hingga hafal setiap baris dialog, kemudian buat anak menonton film
yang sama dalam bahasa lain.
Hal ini dapat membuatnya mempelajari
kosakata bahasa baru.
Pertimbangkan pendidikan bilingual tambahan
Selama perkembangan awal, mungkin
ada pilihan untuk menyediakan pengasuhan anak dwibahasa seperti menggunakan
pengasuh anak yang berbicara bahasa lain.
Namun, setelah anak mencapai usia sekolah,
pertimbangkan sekolah dengan program dua bahasa, baik dari buku atau dari
penyampaian materi.
Selain memberikan anak paparan yang
konsisten ke dua bahasa di seluruh bidang subjek, penelitian Bilingual Two-Way
Immersion Programs Benefit Academic Achievement di tahun 2013, menunjukkan
bahwa program pendalaman bahasa dua arah juga meningkatkan prestasi akademik
siswa.
Jika program ini tak tersedia di
lingkungan Mama, mungkin ada alternatif lain. Pelajaran tambahan setelah
sekolah atau akhir pekan juga dapat mempromosikan penguasaan bahasa kedua pada
anak.
Perhatikan minat anak
Perhatikan isyarat dari anak dan
ikuti minatnya. Perkembangan bahasa paling berhasil ketika anak berinteraksi
dengan orangtua yang penuh perhatian dan sensitif.
Sebuah penelitian dalam jurnal Child
Development di tahun 2009 mengatakan, seorang anak lebih cenderung mempelajari
kata-kata baru ketika orang dewasa berfokus pada objek yang diminati oleh anak
tersebut, bukan pada apa yang diminati orang dewasa.
Anak mama akan memiliki peluang
lebih tinggi untuk berhasil menguasai dua bahasa jika ia sudah terlibat pada
aktivitas yang menggunakan dua bahasa serta menarik minatnya.
Terus mendidik diri sendiri tentang perkembangan dua bahasa
Tak hanya anak yang belajar, namun
orangtua juga perlu mempelajari lebih lanjut tentang bilingualisme sendiri. Ada
banyak kesalahpahaman seputar membesarkan anak dwibahasa.
Misalnya, ada kepercayaan bahwa
bilingualisme menyebabkan gangguan bahasa dan ketidakmampuan belajar atau bahwa
anak-anak bilingual menjadi bingung karena mendengar lebih dari satu bahasa.
Namun, penelitian berjudul “What
Clinicians Need to Know about Bilingual Development” di tahun 2015 membantah
pernyataan tersebut.
“Anak yang terlatih secara bilingual
sebenarnya mencapai tonggak bahasa penting dengan kecepatan yang sama seperti
anak-anak satu bahasa.”
Demikian beberapa cara yang dapat
Mama lakukan untuk melatih keterampilan dua bahasa pada anak sejak dini.
Meskipun tidak ada aturan khusus
yang harus diikuti dalam hal mendidik anak dengan dua bahasa, hal terpenting
yang harus Mama lakukan sebagai orangtua adalah memberikan dukungan pengasuhan
pada anak.
Apakah Mama tertarik mengajarkan
anak dua bahasa sejak dini?
Penutup
Demikian artikel dari Kamus Mama mengenai Cara Mengajarkan Anak Dua Bahasa Sejak Dini.
Mohon saran dari pembaca untuk
kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui
kolom komentar.
Baca artikel lain :
- Gejala Alergi Makanan pada Anak
- Cara Menangkal Kemarahan Anak
- Kepribadian Anak, apa saja jenisnya
- Ciri Anak Overstimulasi
- Dampak Stunting pada Anak
- Tips Mencegah Anak Mabuk Perjalanan
Sumber referensi :
- berbagai sumber
Posting Komentar untuk "Mengajarkan Anak Dua Bahasa Sejak Dini"