Gejala Alergi Makanan pada Anak
Gejala Alergi Makanan pada Anak
Mama, kenali gejala alergi makanan
pada anak dan bagaimana cara mengatasinya, karena alergi dapat mengganggu
tumbuh kembang anak dan prestasinya.
Alergi merupakan salah satu gangguan
kesehatan yang paling sering menyerang anak.
Hal ini terjadi ketika sistem
kekebalan tubuh anak bereaksi secara berlebihan terhadap zat atau benda
tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya.
Kondisi alergi cukup sering dialami
oleh anak-anak, dan jenisnya bermacam-macam.
Alergi pada anak umumnya bersifat
genetik, oleh karena itu jika ada anggota keluarga yang punya alergi, maka anak
jadi berisiko bakat alergi.
Sehingga, penting sekali untuk
mengetahui apa yang menyebabkan anak alergi dan juga tindakan pertamanya.
Berikut adalah artikel seputar alergi
pada makanan dan tindakan pertama yang harus dilakukan ketika muncul gejala
alergi.
Dikutip dari Kuliah WhatsApp Popmama
Online Class 11 bersama Dr. Daulika Yusna, SpA dari Mayapada Hospital.
Gejala yang timbul ketika anak mengalami alergi
Sebelum mengetahui tindakan
pertolongan pertama pada anak alergi, Mama harus mengetahui ini.
Gejala-gejala apa saja yang
ditimbulkan dari alergi makanan, yaitu sebagai berikut:
Masalah sistem pencernaan:
- Gatal di mulut
- Sakit perut
- Muntah-muntah
- BAB berdarah
- Diare atau sembelit
- Masalah kulit:
- Biduran
- Eksim
- Angioedema (bengkak pada bibir, mata, wajah, dan
lain-lain)
- Masalah sistem pernapasan:
- Batuk
- Pilek
- Napas berbunyi grok-grok
- Sesak dengan mengi/bengek
Cara membedakan alergi yang disebabkan oleh makanan dan non-makanan
Walaupun agak sulit membedakannya,
umumnya alergi yang disebabkan oleh sesuatu yang dikonsumsi anak, memiliki
gejala yang mudah dan cepat meluas.
Bisa melibatkan berbagai macam
sistem pencernaan, kulit seperti dermatitis atopik atau biduran.
Menurut Dr. Daulika :
“Kalau untuk masalah di pernapasan,
maka kita harus memikirkan penyebab lain selain makanan, yaitu alergen hirup.
Karena paling sering gejala alergi di pernapasan yang melibatkan sistem
pernapasan, itu alergen utamanya adalah alergen hirup,”
Dr. Daulika menambahkan :
Jika terjadi alergi di masalah
pernapasan maka Mama harus memikirkan selain penyebab dari makanan, dan
penyebab alergen yang lain. Karena umumnya alergen muncul dari makanan dan
dihirup oleh anak.
Alergi makanan termasuk sebagai alergi yang memiliki reaksi cepat yaitu satu jam
Alergi terhadap makanan termasuk
sebagai alergi yang memiliki reaksi cepat, karena dalam satu jam pertama alergi
cepat muncul.
Ketika kemudian Mama dan anak
melakukan pemeriksaan di dokter, dokter biasanya akan menanyakan satu jam
sebelum muncul gejala, makanan apa yang anak konsumsi.
Menurut Dr. Daulika, dari
mengidentifikasi makanan yang dikonsumsi anak maka Mama kemudian bisa
mengetahui makanan apa yang paling mungkin memicu alergi pada anak.
Di sini, Mama harus bisa
mengingat-ingat tentang makanan apa yang dikonsumsi oleh anak termasuk juga
bahan-bahan yang digunakan pada makanan tersebut.
Hal ini karena reaksi alergi dari
makanan lebih cepat dan lebih mudah muncul.
Alergi bisa mengganggu tumbuh kembang anak serta prestasinya
Jika anak memiliki alergi, maka
tidak boleh Mama anggap sepele.
Karena menurut Dr. Daulika alergi
dapat mengganggu tumbuh kembang anak serta prestasinya.
Hal ini disebabkan karena alergi
memiliki berbagai macam gejala yang bisa menyebabkan gangguan penyerapan
makanan dan aktivitasnya.
Jika alergi ini tidak segera
diatasi, maka dapat menyebabkan pertumbuhan berat badan dan perkembangan anak
bisa sangat terganggu.
Cara mendeteksi dini alergi pada anak dengan dua cara
Deteksi dini pada alergi menurut Dr.
Daulika ada dua cara, yaitu sebagai berikut:
Mencari tahu riwayat keluarga mengenai bakat alergi
Pertama, Mama harus mengetahui di
keluarga ada yang punya bakat alergi atau tidak, bisa dari keluarga Papa atau
dari keluarga Papa.
Karena sangat mungkin jika Mama dan
Papa sehat atau tidak memiliki alergi tertentu, namun ada dari anggota keluarga
lainnya.
Kemudian bakat alergi juga bisa
diturunkan pada anak walaupun Mama atau Papa mengalaminya sejak masih kecil.
Misalnya seperti pernah mengalami
asma, bintik-bintik merah di wajah, hal ini bisa menjadi data yang mendukung
bahwa di keluarga ada bakat alergi.
Dari hal tersebut, maka Mama bisa
melihat bahwa anak memiliki risiko bakat alergi.
Melihat gejalanya
Yang kedua yaitu melihat dari
gejalanya, selama anak tidak ada gejala maka Mama bisa tenang.
Namun jika muncul gejala seperti di
kulit atau di pencernaan, pernapasan, maka itu yang harus diwaspadai.
Begitu ada muncul gejala alergi,
sebaiknya Mama bisa langsung berkonsultasi dengan dokter agar bisa mengetahui,
menginvestigasi penyebab, dan cara menanganinya.
Tindakan pertama yang harus dilakukan ketika muncul gejala alergi pada anak
Jika muncul gejala pertama kali pada
anak, sebaiknya konsultasikan langsung pada dokter.
Tujuannya untuk memastikan apakah
yang dialami anak gejala alergi atau bukan.
Kemudian, mencari tahu penyebabnya
apa, dan melakukan pengobatan.
Pengobatannya bisa bersifat obat
topikal atau untuk area tertentu, namun juga bisa obat minum.
Tentunya, hal ini perlu
dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter tentang obat jenis apa yang
diperlukan anak.
Saran dari Dr. Daulika :
“Setelah itu, kemungkinan alergi
akan terjadi berulang-ulang. Begitu terpapar sama hal yang sama, sudah sembuh
bisa muncul lagi. Jika seperti itu sebaiknya tetap berkonsultasi pada dokter,
obat pertolongan pertama apa yang harus siap di rumah,”
Ia pun menambahkan umumnya, anak
akan diberikan obat antihistamin atau obat anti-alergi yang harus selalu siap
di rumah.
Namun jika anak pernah mengalami
anafilaksis atau reaksi alergi yang sangat berat, maka Mama harus waspada dan
harus dibawa ke rumah sakit.
Serta selalu sedia obat anti alergi
epinefrin yang disuntik, namun harus dikonsultasikan dan dipelajari terlebih
dahulu untuk cara pemakaian dan cara mendapatkan obat tersebut.
Susu soya boleh diberikan pada anak yang alergi susu sapi, namun juga harus perhatikan gejala
Ketika anak memiliki alergi pada
susu sapi, umumnya untuk menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak, Mama
memberikan susu soya.
Walaupun jarang di Indonesia, namun
masih sangat mungkin alergi muncul saat anak mengonsumsi susu soya.
Angka kejadian anak yang alergi pada
susu soya terbukti sedikit, dan susu soya banyak digunakan oleh orang Indonesia
sebagai salah satu solusi untuk anak yang alergi susu sapi.
Untuk anak yang alergi susu sapi,
maka boleh mencoba susu soya.
Namun juga perlu memperhatikan
gejala jika anak alergi pada soya.
Nah itu dia Ma, informasi seputar
alergi makanan pada anak serta pertolongan pertama apa saja yang harus
dilakukan saat muncul gejala alergi.
Janagan lupa langsung konsultasikan
ke dokter jika setelah makan muncul gejala alergi pada anak.
Penutup
Demikian artikel dari Kamus Mama mengenai Gejala Alergi Makanan pada Anak.
Mohon saran dari pembaca untuk
kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui
kolom komentar.
Baca artikel lain :
- Cara Menurunkan Panas Anak Balita
- Penyakit Diabetes Anak
- Penyakit Jantung Bawaan Anak
- Penyebab Bayi Alergi Minyak Telon
- Ciri Bayi Alergi Minyak Telon
- Mengatasi Gigi Berlubang Anak 3 Tahun
- Penyakit Glaukoma pada Anak
- Apa itu Hiperleksia pada Anak
- Tanda Flu pada Anak 1 Tahun
- Vaksin Demam Berdarah untuk Anak
- Manfaat Balsem Anak
- Buah Ampuh Sembuhkan Diare Anak
Sumber referensi :
- berbagai sumber
Posting Komentar untuk "Gejala Alergi Makanan pada Anak"