Tips Berbicara dengan Bayi Satu Tahun
Tips Berbicara dengan Bayi di Bawah Satu Tahun
Mama, berikut Tips dan Trik
Berbicara dengan Bayi di Bawah Satu Tahun, lakukan agar bayi bisa menguasai
banyak kosa kata di usia 2 tahun.
Beberapa orang mungkin merasa tidak
penting berbicara dengan bayi.
Kebanyakan merasa bahwa bayi masih
terlalu dini untuk memahami apa yang orang dewasa katakan.
Entah karena memang bayi belum
paham, atau mungkin mereka merasa aneh dan malu jika berbicara dengan bayi yang
belum bisa membalas ucapannya.
Namun tahukah Mama, berbicara dengan
bayi bisa mengembangkan kemampuan bahasanya.
Otak bayi ternyata penuh dengan
suara, intonasi, dan bahasa yang akan mereka gunakan untuk berbicara nantinya.
Peran Mama dan Papa sangat penting
di sini.
Sebab, anak yang memiliki orangtua
yang aktif mengajak mereka bicara akan membentuk kemampuan bahasa dan
komunikasi lebih baik dibandingkan yang tidak.
Berikut adalah beberapa tips dan
trik berbicara dengan bayi di bawah satu tahun.
Berbicara dengan Bayi Mampu Kembangkan Kecerdasan Otaknya
Bayi yang masih sangat kecil
cenderung lebih tertarik dan senang merespon orang dewasa yang berbicara
menggunakan bahasa bayi.
Seperti ekspresi yang berlebihan
atau intonasi suara yang tinggi.
Tahukah Mama, 80 persen perkembangan
otak bayi berlangsung di 3 tahun pertama kehidupannya.
Bersamaan dengan ukuran otak yang
membesar, terjadi koneksi untuk berpikir, belajar, dan memroses informasi.
Koneksi ini disebut sinapsis, yang
terbentuk dengan sangat cepat, sekitar 700 sinapsis/detik di usia emas anak.
Berbicara dengan bayi bisa mendukung
koneksi sinapsis yang akan membentuk kemampuan berbahasa bayi nantinya.
Semakin banyak kosa kata yang mereka
dengar, akan semakin kuat koneksi sinapsis yang terbentuk.
Proses ini akan menguatkan kemampuan
bahasa anak di masa mendatang, serta kemampuan mereka untuk belajar.
Penelitian tersebut juga membuktikan
bahwa anak yang sering diajak berbicara saat bayi akan memiliki lebih banyak
kosa kata dibanding anak seumurannya, dan bisa langsung dibuktikan saat usianya
2 tahun.
Level Dasar Berbicara dengan Bayi
Setelah mengetahui pentingnya
berbicara dengan bayi, Mama juga perlu memahami teknik dasar berkomunikasi
dengan mereka.
Bicara sesering mungkin dengan bayi
Orangtua yang banyak berkomunikasi
dengan bayi biasanya akan memiliki bayi yang senang berbicara.
Cari waktu untuk menyendiri dengan bayi
Komunikasi dengan bayi akan lebih
efektif jika dilakukan hanya berdua saja, tanpa adanya gangguan dari orang lain
di sekitar.
Jangan menyela saat bayi bicara
Meskipun tidak bisa memahami apa yang
dibicarakan bayi, biarkan ia mengatakan apapun yang diinginkan.
Mama juga sebaiknya memerhatikan dan
menyimak saat bayi bicara.
Tatap mata mungilnya
Bayi akan memberikan respon bicara
yang lebih baik saat melihat ke arah lawan bicaranya.
Batasi penggunaan TV atau alat
elektronik lainnya. Melihat layar TV, HP, laptop, atau gadget lainnya bisa
memerlambat kemampuan berbahasa bayi.
Bukankah lebih menyenangkan bermain
bersama Mama dari pada menonton TV?
Ajak mengobrol layaknya orang dewasa
Sesekali, berikan topik pembicaraan
yang cukup serius, seperti masakan Mama yang gosong atau kegiatan Papa saat
mencuci mobil.
Bayi juga butuh mendengar apa yang
biasa Mama ucapkan sehari-hari.
Berbicara bayi usia 1-3 bulan
Di usia awal ini, bayi berkomunikasi
dengan mengoceh.
Apa yang ia katakan tentu tidak bisa
dimengerti oleh orang dewasa.
Namun, di usia ini bayi sudah bisa
mendengar apa yang Mama dan Papa katakan.
Saat mendengar Mama dan Papa
berbicara, bayi akan memberikan respon seperti senyuman, gerakan pada kaki dan
tangan, atau bahkan ikut mengoceh dengan caranya.
Nah, untuk melakukan komunikasi yang
lancar dan disukai bayi, Mama dan Papa bisa melakukan trik berikut ini:
Bicara, bernyanyi, ikut mengoceh,
atau bermain cilukba.
Jelaskan aktivitas yang Mama lakukan
sehari-hari, seperti mandi, makan, atau bermain.
Beri tahu bayi apa yang Mama lakukan
dan lihat saat melakukan aktivitas tersebut.
Membacakan buku cerita atau
menceritakan tentang sebuah foto, bisa foto keluarga atau ilustrasi pada buku.
Berikan berbagai macam ekspresi
bahagia dan bersemangat saat bayi mulai mengoceh atau tersenyum.
Pada usia sekitar 2 bulan, bayi
mulai bisa mengeluarkan suara vokal, seperti 'ah-ah' atau 'oh-oh'.
Mama bisa mengulangi vokal itu
sambil sesekali membentuknya menjadi kata, 'ah-ah apel'.
Saat bayi mengoceh, Mama harus
membalas ocehannya dan menunggu bagaimana ia merespon.
Kegiatan ini secara tidak langsung
mengajarkan bagaimana manusia berkomunikasi.
Berbicara dengan bayi usia 4-7 bulan
Di usia ini, bayi akan mulai
mengikuti suara yang ia dengar.
Saat mengajak bayi berbicara, Mama
akan melihat bagaimana ia mengeksplor suara dan intonasinya.
Pada tahapan ini pula bayi akan
mulai menggunakan nada tinggi dan rendah saat mengungkapkan perasaannya.
Sehingga, Mama dan Papa bisa mulai mencoba
trik ini ya:
Gunakan ocehan bayi untuk membentuk kata tertentu
Misalnya, saat bayi mengatakan 'ma',
Mama dan Papa bisa membalasnya dengan 'Mama' atau 'makan'.
Perluas percakapan dengan bayi
Usahakan untuk selalu berbicara
perlahan dan berikan penekanan pada kata-kata tertentu.
Misalnya Mama sedang membawa bola,
maka ucapkan, "Ini bola, kamu mau bola ini?" kemudian tunggu hingga
bayi merespon.
Kenalkan bayi dengan berbagai macam objek
Ketika bayi melihat sesuatu, Mama
bisa menunjuk benda yang dilihat dan kenalkan namanya.
Bacakan buku setiap hari, khususnya
yang berwarna seperti buku dongeng atau majalah anak.
Tunjuk dan ucapkan gambar yang
dilihat dan beri respon positif saat bayi ikut membaca bersama Mama.
Berbicara dengan bayi usia 8-12 bulan
Pada usia ini, bayi mulai memahami
beberapa kata seperti 'tidak', 'mama', atau 'papa'.
Seiring usianya menjadi satu tahun,
bayi akan mulai memahami perintah sederhana, seperti 'dadah'.
Nah, berikut ini beberapa trik yang
bisa Mama dan Papa coba saat berbicara dengan bayi usia 8-12 tahun:
Tetap ajak bayi berbicara tentang kegiatan sehari-hari
Saat bayi menunjuk suatu benda, Mama
bisa mengucapkan namanya, seperti "Mobil, ya, itu mobil merah."
Mama bisa mengucapkan setiap benda
yang ditunjuk atau dipegang bayi.
Selain itu, Mama bisa mulai
mengenalkan sambil menunjuk anggota tubuh, misalnya "Tangan, ini tangan
adik, ini tangan Mama."
Bantu bayi mengekspresikan perasaan
mereka, seperti "Adik sedih, ya? Lapar, ya?"
Gunakan ungkapan positif saat memberikan perintah pada bayi.
Misalnya, dari pada Mama mengatakan
'Jangan berdiri' lebih baik menggantinya dengan 'Waktunya duduk'.
Ketika Mama ingin bayi berhenti
melakukan sesuatu, katakan 'tidak' dengan tegas tanpa harus memberikan
penjelasan panjang.
Nyanyikan lagu yang memiliki
gerakan, misalnya Topi Saya Bundar atau Kepala Pundak Lutut Kaki.
Bayi di usia ini suka mengikuti
kata-kata yang mereka dengar, sehingga Mama dan Papa harus berhati-hati saat
berbicara di dekat bayi.
Nah, itu tadi tips dan trik
berbicara dengan bayi di bawah satu tahun.
Perlu diingat, ya, Ma, semua anak
memiliki cara belajar bahasa masing-masing.
Jadi, jangan terlalu khawatir jika
bayi Mama tidak bicara secepat yang Mama harapkan.
Jika merasa memang ada keterlambatan
atau kesulitan dalam bicara, Mama bisa berkonsultasi dengan dokter atau terapis
wicara.
Penutup
Demikian artikel dari Kamus Mama mengenai Tips Berbicara dengan Bayi di Bawah Satu Tahun.
Mohon saran dari pembaca untuk
kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui
kolom komentar.
Baca artikel lain :
- Agar Bayi Tidak Gumoh setelah Menyusu
- Masalah Gizi pada Anak Balita
- Apa penyebab bayi sering kentut
- Cara agar Bayi Tidak Gumoh setelah Menyusu
- Memahami Proses dan Manfaat Imunisasi DPT
- Cara Melatih Anak Bicara dengan Jelas
- Kebutuhan Gizi Balita 1-3 Tahun
- Muntaber pada Anak Balita
Sumber referensi :
- berbagai sumber
Posting Komentar untuk "Tips Berbicara dengan Bayi Satu Tahun"