Alasan Anak Menangis Tanpa Sebab
Alasan Anak Menangis Tanpa Sebab
Ternyata ada berbagai alasan mengapa
anak sering menangis tanpa sebab yang spesifik, hal ini perlu untuk Mama
ketahui ya.
Umumnya kita semua menangis dengan
alasan yang spesifik, entah terharu, sedih, stres, kecewa, dan takut.
Emosi yang kita keluarkan
selanjutnya akan melepas semua keresahan.
Namun, anak berusia 1-3 tahun bisa
saja menangis "tanpa alasan" yang kita ketahui.
Meski demikian, perlu diketahui
kalau menangis adalah salah satu cara berkomunikasi untuk anak-anak di usia
tersebut.
Mama juga perlu mempertimbangkan
alasan-alasan si Kecil menangis sehingga muncul solusi yang efektif meredakan
tangisannya.
Kira-kira bagaimana cara
mengetahuinya? Berikut beberapa alasannya.
Anak menangis karena lapar
Bayi cenderung menangis saat merasa
lapar, hal ini juga berlaku pada batita yang masih belajar cara berbicara.
Ketika mendekati jam makan, mungkin
si Kecil akan merengek dan nangis karena mau makan.
Apalagi, seiring pertumbuhannya jam
makan pun dapat berubah.
Anak mungkin ingin makan lebih
banyak atau lebih awal, hal ini tentu saja normal.
Untuk itu, Mama harus terbuka dengan
jadwal makan si Kecil sesuai dengan kebutuhannya.
Anak menangis karena merasa sakit atau tidak nyaman
Anak yang masih kecil belum tahu
cara menyampaikan rasa sakit dan perasaan tidak nyaman dengan benar.
Jadi, hal-hal tersebut sering kali
menjadi alasan mengapa anak sampai menangis.
Beberapa penyakit yang perlu
diperhatikan adalah sakit perut, diare, dan sakit telinga.
Jika Mama bingung mengidentifikasi
penyakit si Kecil, bawa ia ke dokter agar diberi obat yang akan menyembuhkan
rasa sakitnya.
Rasa tidak nyaman bisa terjadi
karena suhu ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin.
Saat terjadi hal ini, Mama bisa
menyesuaikan pakaian si Kecil sesuai kebutuhan.
Anak menangis karena terlalu
terstimulasi
Salah satu alasan anak nangis tanpa
sebab adalah overstimulasi.
Terlalu banyak kebisingan atau
keberisikan dalam ruangan, efek visual yang tidak nyaman, atau seseorang yang
tidak membuat nyaman dapat menyebabkan tangisan pada anak.
Ketika merasa terlalu terstimulasi,
mungkin si Kecil akan berusaha berlindung di dekat/belakang kaki Mama, bahkan
pergi ke sudut ruangan sebelum akhirnya menangis.
Jangan panik ketika hal ini terjadi,
peluk dia dan ucapkan kata-kata yang bisa membantu meredakan tangisannya.
Anak menangis karena stres atau frustrasi
Stres dan frustrasi juga bisa
menimpa anak yang masih kecil, meski kondisinya mungkin berbeda tergantung
situasi.
Mungkin si Kecil merasa frustrasi
karena tidak mendapatkan sesuatu yang ia inginkan atau karena mainannya tidak
berfungsi dengan baik.
Apa pun penyebabnya, anak masih
kesulitan untuk mengelola emosi seperti ini.
Coba Mama perhatikan apa yang
sebelumnya ia lakukan sebelum menangis, kemudian tenangkan dan ajarkan ia untuk
mengelola emosi dengan sabar.
Anak menangis karena kelelahan
Entah di tengah hari atau malam
sebelum tidur, anak bisa saja menangis karena terlalu lelah.
Untuk itu, jadwal tidur siang si
Kecil harus dikelola dengan baik.
Namun, ada kalanya ia merasa lelah
karena terlalu banyak bermain di luar.
Sebelum menangis, biasanya anak
menunjukkan tanda-tanda seperti menggosok mata, kehilangan minat dalam
beraktivitas, mudah kesal, atau menguap.
Sebelum si Kecil menangis, Mama
sudah harus mengidentifikasi tanda-tanda itu dan membawanya beristirahat.
Anak menangis karena butuh perhatian
Terkadang si Kecil menangis hanya
karena membutuhkan perhatian Mama. Ia tidak tahu bagaimana cara
mengekspresikannya, jadi ia menangis.
Coba sesekali kesampingkan alasan
seperti lapar, lelah, frustrasi, dan lainnya.
Mulai habiskan waktu bersama anak
sebelum rutinitas menangis untuk mendapatkan perhatian Mama terjadi.
Di saat-saat seperti ini juga, Mama
perlu mengajarkan bahwa tak perlu menangis jika ingin menghabiskan waktu dengan
orangtua.
Tentunya hal ini perlu diucapkan
baik-baik agar anak tidak merasa kalau ia tak diinginkan.
Anak menangis karena "separation anxiety"
Separation anxiety atau kecemasan
karena harus berpisah bisa terjadi kapan saja. Entah ia tidak ingin berpisah
dengan Mama, dengan teman bermain, atau siapa pun.
Dokter anak, Dr. Becky Dixon
memberikan beberapa saran untuk mengatasi separation anxiety.
Antara lain mulai menjaga jarak
dengan anak dalam waktu singkat, berikan afeksi sebelum menjauh.
Lalu mulai kembali setelah
tangisannya mereda untuk memperlihatkan kalau Mama tidak akan meninggalkan dia
selamanya.
Ketika anak mulai tenang, pujilah
dia dan yakinkan. Ulangi hal ini sampai anak sudah terbiasa dengan kepergian
Mama.
Demikian beberapa alasan anak menangis
tanpa sebab, yang bisa membantu Mama menghadapi tangisannya. Semoga dapat
membantu.
Penutup
Demikian artikel dari Kamus Mama mengenai Alasan Anak Menangis Tanpa Sebab.
Mohon saran dari pembaca untuk
kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui
kolom komentar.
Baca artikel lain :
- Gejala Alergi Makanan pada Anak
- Cara Menangkal Kemarahan Anak
- Kepribadian Anak, apa saja jenisnya
- Ciri Anak Overstimulasi
- Dampak Stunting pada Anak
- Tips Mencegah Anak Mabuk Perjalanan
Sumber referensi :
- berbagai sumber
Posting Komentar untuk "Alasan Anak Menangis Tanpa Sebab"