Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alasan Anak Menangis Tanpa Sebab

Alasan Anak Menangis Tanpa Sebab

Ternyata ada berbagai alasan mengapa anak sering menangis tanpa sebab yang spesifik, hal ini perlu untuk Mama ketahui ya.

Alasan Anak Menangis Tanpa Sebab
anak menangis
gambar dari freepik.com

Umumnya kita semua menangis dengan alasan yang spesifik, entah terharu, sedih, stres, kecewa, dan takut.

Emosi yang kita keluarkan selanjutnya akan melepas semua keresahan.

Namun, anak berusia 1-3 tahun bisa saja menangis "tanpa alasan" yang kita ketahui.

Meski demikian, perlu diketahui kalau menangis adalah salah satu cara berkomunikasi untuk anak-anak di usia tersebut.

Mama juga perlu mempertimbangkan alasan-alasan si Kecil menangis sehingga muncul solusi yang efektif meredakan tangisannya.

Kira-kira bagaimana cara mengetahuinya? Berikut beberapa alasannya.


Anak menangis karena lapar

Bayi cenderung menangis saat merasa lapar, hal ini juga berlaku pada batita yang masih belajar cara berbicara.

Ketika mendekati jam makan, mungkin si Kecil akan merengek dan nangis karena mau makan.

Apalagi, seiring pertumbuhannya jam makan pun dapat berubah.

Anak mungkin ingin makan lebih banyak atau lebih awal, hal ini tentu saja normal.

Untuk itu, Mama harus terbuka dengan jadwal makan si Kecil sesuai dengan kebutuhannya.


Anak menangis karena merasa sakit atau tidak nyaman

Anak yang masih kecil belum tahu cara menyampaikan rasa sakit dan perasaan tidak nyaman dengan benar.

Jadi, hal-hal tersebut sering kali menjadi alasan mengapa anak sampai menangis.

Beberapa penyakit yang perlu diperhatikan adalah sakit perut, diare, dan sakit telinga.

Jika Mama bingung mengidentifikasi penyakit si Kecil, bawa ia ke dokter agar diberi obat yang akan menyembuhkan rasa sakitnya.

Rasa tidak nyaman bisa terjadi karena suhu ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin.

Saat terjadi hal ini, Mama bisa menyesuaikan pakaian si Kecil sesuai kebutuhan.

Anak menangis karena terlalu terstimulasi

Salah satu alasan anak nangis tanpa sebab adalah overstimulasi.

Terlalu banyak kebisingan atau keberisikan dalam ruangan, efek visual yang tidak nyaman, atau seseorang yang tidak membuat nyaman dapat menyebabkan tangisan pada anak.

Ketika merasa terlalu terstimulasi, mungkin si Kecil akan berusaha berlindung di dekat/belakang kaki Mama, bahkan pergi ke sudut ruangan sebelum akhirnya menangis.

Jangan panik ketika hal ini terjadi, peluk dia dan ucapkan kata-kata yang bisa membantu meredakan tangisannya.


Anak menangis karena stres atau frustrasi

Stres dan frustrasi juga bisa menimpa anak yang masih kecil, meski kondisinya mungkin berbeda tergantung situasi.

Mungkin si Kecil merasa frustrasi karena tidak mendapatkan sesuatu yang ia inginkan atau karena mainannya tidak berfungsi dengan baik.

Apa pun penyebabnya, anak masih kesulitan untuk mengelola emosi seperti ini.

Coba Mama perhatikan apa yang sebelumnya ia lakukan sebelum menangis, kemudian tenangkan dan ajarkan ia untuk mengelola emosi dengan sabar.


Anak menangis karena kelelahan

Entah di tengah hari atau malam sebelum tidur, anak bisa saja menangis karena terlalu lelah.

Untuk itu, jadwal tidur siang si Kecil harus dikelola dengan baik.

Namun, ada kalanya ia merasa lelah karena terlalu banyak bermain di luar.

Sebelum menangis, biasanya anak menunjukkan tanda-tanda seperti menggosok mata, kehilangan minat dalam beraktivitas, mudah kesal, atau menguap.

Sebelum si Kecil menangis, Mama sudah harus mengidentifikasi tanda-tanda itu dan membawanya beristirahat.


Anak menangis karena butuh perhatian

Terkadang si Kecil menangis hanya karena membutuhkan perhatian Mama. Ia tidak tahu bagaimana cara mengekspresikannya, jadi ia menangis.

Coba sesekali kesampingkan alasan seperti lapar, lelah, frustrasi, dan lainnya.

Mulai habiskan waktu bersama anak sebelum rutinitas menangis untuk mendapatkan perhatian Mama terjadi.

Di saat-saat seperti ini juga, Mama perlu mengajarkan bahwa tak perlu menangis jika ingin menghabiskan waktu dengan orangtua.

Tentunya hal ini perlu diucapkan baik-baik agar anak tidak merasa kalau ia tak diinginkan.


Anak menangis karena "separation anxiety"

Separation anxiety atau kecemasan karena harus berpisah bisa terjadi kapan saja. Entah ia tidak ingin berpisah dengan Mama, dengan teman bermain, atau siapa pun.

Dokter anak, Dr. Becky Dixon memberikan beberapa saran untuk mengatasi separation anxiety.

Antara lain mulai menjaga jarak dengan anak dalam waktu singkat, berikan afeksi sebelum menjauh.

Lalu mulai kembali setelah tangisannya mereda untuk memperlihatkan kalau Mama tidak akan meninggalkan dia selamanya.

Ketika anak mulai tenang, pujilah dia dan yakinkan. Ulangi hal ini sampai anak sudah terbiasa dengan kepergian Mama.

Demikian beberapa alasan anak menangis tanpa sebab, yang bisa membantu Mama menghadapi tangisannya. Semoga dapat membantu.


Penutup

Demikian artikel dari Kamus Mama mengenai Alasan Anak Menangis Tanpa Sebab.

Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :


Sumber referensi :

  • berbagai sumber

 

Posting Komentar untuk "Alasan Anak Menangis Tanpa Sebab"